Model Pembelajaran Kuantum dalam Pembelajaran Sains


Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan, ditemukan sebuah pendekatan pengajaran yang disebut dengan Quantum Teaching. Quantum Teaching sendiri berawal dari sebuah upaya Dr Georgi Lozanov, pendidik asal Bulgaria, yang bereksperimen dengan suggestology. Prinsipnya, sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar.
Pada perkembangan selanjutnya, Bobbi DePorter (penulis buku best seller Quantum Learning dan Quantum Teaching), murid Lozanov, dan Mike Hernacki, mantan guru dan penulis, mengembangkan konsep Lozanov menjadi Quantum Learning. Metode belajar ini diadopsi dari beberapa teori. Antara lain sugesti, teori otak kanan dan kiri, teori otak triune, pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik) dan pendidikan holistik.
Konsep itu sukses diterapkan di Super Camp, lembaga kursus yang dibangun DePorter. Dilakukan sebuah penelitian untuk disertasi doktroral pada 1991, yang melibatkan sekitar 6.042 responden. Dari penelitian itu, Super Camp berhasil mendongkrak potensi psikis siswa. Antara lain peningkatan motivasi 80%, nilai belajar 73%, meningkatkan harga diri 84% dan melanjutkan penggunaan keterampilan 98%. Persamaan Quantum Teaching ini diibaratkan mengikuti konsep Fisika Quantum yaitu:
E = mc2
E = Energi (antusiasme, efektivitas belajar-mengajar,semangat)
M = Massa (semua individu yang terlibat, situasi, materi, fisik)
c = Interaksi (hubungan yang tercipta di kelas)
Berdasarkan persamaan ini dapat dipahami, interaksi serta proses pembelajaran yang tercipta akan berpengaruh besar sekali terhadap efektivitas dan antusiasme belajar pada peserta didik.

Arti Quantum Teaching
Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. Dalam Quantum Teaching bersandar pada konsep ‘Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam belajar dan ketika belajar.
Dengan Quantum teaching kita dapat mengajar dengan memfungsikan kedua belahan otak kiri dan otak kanan pada fungsinya masing-masing. Penelitian di Universitas California mengungkapkan bahwa masing-masing otak tersebut mengendalikan aktivitas intelektual yang berbeda. Otak kiri menangani angka, susunan, logika, organisasi, dan hal lain yang memerlukan pemikiran rasional, beralasan dengan pertimbangan  yang deduktif dan analitis. Bagian otak ini yang digunakan berpikir mengenai hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah. Kita dapat memfokuskan diri pada garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan tentang warna dan irama.
Otak kanan mengurusi masalah pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi. Misalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiran lain yang memerlukan kreativitas, orisinalitas, daya cipta dan bakat artistik. Pemikiran otak kanan lebih santai, kurang terikat oleh parameter ilmiah dan matematis. Kita dapat melibatkan diri dengan segala rupa dan bentuk, warna-warni dan kelembutan, dan mengabaikan segala ukuran dan dimensi yang mengikat.

Prinsip Quantum Teaching
Prinsip dari Quantum Teaching, yaitu:
1. Segalanya berbicara, lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan pelajaran semuanya menyampaikan pesan tentang belajar.
2. Segalanya bertujuan, siswa diberi tahu apa tujuan mereka mempelajari materi yang kita ajarkan.
3.  Pengalaman sebelum konsep, dari pengalaman guru dan siswa diperoleh banyak konsep.
4.  Akui setiap usaha, menghargai usaha siswa sekecil apa pun.
5. Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan, kita harus memberi pujian pada siswa yang terlibat aktif pada pelajaran kita. Misalnya saja dengan memberi tepuk tangan, berkata: bagus!, baik!, dan lain-lain.


Kerangka rancangan Belajar Quantum Teaching yang dikenal sebagai TANDUR
      1.   TUMBUHKAN. Tumbuh- kan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaat BAgiKU “
            (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar
  1. ALAMI. Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar
  2. NAMAI. Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi sebuah “masukan”
  3. DEMONSTRASIKAN. Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk ‘menunjukkan bahwa mereka tahu”
  4. ULANGI. Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan , “Aku tahu dan memang tahu ini”.
  5. RAYAKAN. Pengakuan  untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan

D. Petunjuk Pelaksanaan  Quantum Teaching (Contoh Kasus di Sekolah Menengah Atas)
Guru wajib memberi keteladanan sehingga layak menjadi panutan bagi peserta didik, berbicaralah yang jujur , jadi pendengar yang baik dan selalu gembira (tersenyum).
  1. Guru harus membuat suasana belajar yang menyenangkan/kegembiraan. “learning is most effective when it’s fun. ‘Kegembiraan’ disini berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan atas materi yang dipelajari), dan nilai yang membahagiakan pada diri peserta didik.
  2. Lingkungan Belajar yang aman, nyaman dan bisa membawa kegembiraan:
    1. Pengaturan meja dan kursi diubah dengan berbagai bentuk seperti bentuk U, lingkaran
    2. Beri tanaman, hiasan lain di luar maupun di dalam kelas
    3. Pengecatan warna ruangan, meja, dan kursi yang yang menjadi keinginan dan kebanggaan kelas
    4. Ruangan kelas dihiasi dengan poster yang isinya slogan, kata mutiara pemacu semangat, misalnya kata: “Apapun yang dapat Anda lakukan, atau ingin Anda lakukan, mulalilah. Keberanian memiliki kecerdasan, kekuatan, dan keajaiban di dalamnya” (Goethe).
  3. Guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlibat dan berpengaruh yang kuat pada proses belajarnya. Guru dapat mempengaruhi suasana emosi siswa dengan cara :
    1. kegiatan-kegiatan pelepas stres seperti menyanyi bersama, mengadakan permainan, outbond dan sebagainya.
    2. aktivitas-aktivitas yang menambah kekompakan seperti melakukan tour, makan bersama dan sebagainya. 
    3. menyediakan forum bagi emosi untuk dikenali dan diungkapkan yaitu melalui bimbingan konseling baik oleh petugas Bimbingan Penyuluhan/Bimbingan Karir maupun guru itu sendiri.
  4. Memutar musik klasik  ketika proses belajar mengajar berlangsung. Namun sekali-kali akan diputarkan instrumental dan bisa diselingi jenis musik lain untuk bersenang-senang dan jeda dalam pembelajaran.
  5. Sikap guru kepada peserta didik :
    1. Pengarahan “Apa manfaat materi pelajaran ini bagi peserta didik” dan tujuan
    2. Perlakukan peserta didik sebagai manusia sederajat
    3. Selalu menghargai setiap usaha dan merayakan hasil kerja peserta didik
    4. Memberikan stimulus yang mendorong peserta didik
    5. Mendukung peserta 100% dan ajak semua anggota kelas untuk saling mendukung
    6. Memberi peluang peserta didik untuk mengamati dan merekam data hasil pengamatan, menjawab pertanyaan dan mempertanyakan jawaban, menjelaskan sambil memberikan argumentasi, dan sejumlah penalaran.
  6. Terapkan 8 kunci keunggulan ini kedalam rencana pelajaran setiap hari. Kaitkan kunci-kunci ini dengan kurikulum.
    1. Integritas: Bersikaplah jujur, tulus, dan menyeluruh. Selaraskan nilai-nilai dengan perilaku anda
    2. Kegagalan Awal Kesuksesan: Pahamilah bahwa kegagalan hanyalah memberikan informasi yang anda butuhkan untuk sukses
    3. Bicaralah dengan Niat Baik: Berbicaralah dengan pengertian positif, dan bertanggung jawablah untuk berkomunikasi yang jujur dan lurus. Hindari gosip.
    4. Hidup di Saat Ini: Pusatkan perhatian pada saat ini dan kerjakan dengan sebaik-baiknya
    5. Komitmen: Penuhi janji dan kewajiban, laksanakan visi dan lakukan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
    6. Tanggung Jawab: Bertanggungjawablah atas tindakan Anda.
    7. Sikap Luwes dan Fleksibel: Bersikaplah terbuka terhadap perubahan atau pendekatan baru yang dapat membantu Anda memperoleh hasil yang diinginkan.
    8. Keseimbangan: Jaga keselarasan pikiran, tubuh, dan jiwa Anda. Sisihkan waktu untuk membangun dan memelihara tiga bidang ini.
  7. Guru yang seorang Quantum Teacher mempunyai ciri-ciri dalam berkomunikasi yaitu :
    1. Antusias: menampilkan semangat untuk hidup
    2. Berwibawa: menggerakkan orang
    3. Positif: melihat peluang dalam setiap saat
    4. Supel: mudah menjalin hubungan dengan beragam peserta didik
    5. Humoris: berhati lapang untuk menerima kesalahan
    6. Luwes: menemukan lebih dari satu untuk mencapai hasil
    7. Menerima: mencari di balik tindakan dan penampilan luar untuk menemukan nilai-nilai inti
    8. Fasih: berkomunikasi dengan jelas, ringkas, dan jujur
    9. Tulus: memiliki niat dan motivasi positif
    10. Spontan: dapat mengikuti irama dan tetap menjaga hasil
    11. Menarik dan tertarik: mengaitkan setiap informasi dengan pengalaman hidup peserta didik dan peduli akan diri peserta didik
    12. Menganggap peserta didik “mampu”: percaya akan keberhasilan peserta didik
    13. Menetapkan dan memelihara harapan tinggi: membuat pedoman kualitas hubungan dan kualitas kerja yang memacu setiap peserta didik untuk berusaha sebaik mungkin
  8. Semua peserta didik diusahakan untuk  memiliki modul/buku sumber belajar lainnya, dan buku yang bisa dipinjam dari Perpustakaan. Tidak diperkenankan guru mencatat/menyuruh peserta didik untuk mencatat pelajaran di papan tulis
  9. Dalam melakukan penilaian guru harus berorientasi pada :
    1. Acuan/patokan. Semua kompetensi perlu dinilai sesuai dengan acuan kriteria berdasarkan indikator hasil belajar.
    2. Ketuntasan Belajar. Ketuntasan belajar ditetapkan dengan ukuran atau tingkat pencapaian kompetensi yang memadai dan dapat dipertanggungjawakan sebagai prasyarat penguasaan kompetensi berikutnya.
    3. Metoda penilaian dengan menggunakan variasi, antara lain
Tes Tertulis: pertanyaan-pertanyaan tertulis
Observasi: pengamatan kegiatan praktik
Wawancara: pertanyaan-pertanyaan langsung tatap muka
Portfolio: Pengamatan melalui bukti-bukti hasil belajar
Demonstrasi: Pengamatan langsung kegiatan praktik/pekerjaan yang sebenarnya
  1. Kebijakan sekolah dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang patut diperhatikan oleh guru:
    1. Guru wajib mengabsensi peserta didik setiap masuk kelas
    2. Masuk kelas dan keluar kelas tepat waktu. Jam pertama misalnya 07.30 dan jam terakhir harus pulang sama-sama setelah bel berbunyi. Pada jam istirahat tidak diperkenankan ada kegiatan belajar mengajar.
    3. Guru wajib membawa  buku absen & daftar nilai, Silabus, RPP, program semester, modul/bahan ajar sejenisnya  ketika sedang mengajar
    4. Selama KBM tidak boleh ada gangguan yang dapat mengganggu konsentrasi peserta didik. Misalnya guru/peserta berkomitmen bersama untuk tidak mengaktifkan Hand Phone ketika Proses Belajar Mengajar (PBM) berlangsung
    5. Guru harus mendukung kebijakan sekolah baik yang berlaku baik untuk dirinya sendiri maupun untuk peserta didik dan berlaku proaktif.
    6. Untuk pelanggaran oleh peserta didik maka hukuman dapat ditentukan secara musyawarah bersama peserta didik, namun untuk pelanggaran kategori berat sekolah berat menentukan kebijakan sendiri.
  1. Pengalaman belajar hendaknya menggunakan sebanyak mungkin indera untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran.
    1. Terdapat kegiatan membaca, menjelaskan, demonstrasi, praktek, diskusi, kerja kelompok, pengulangan kembali dalam menjelaskan dan cara lain yang bisa ditemukan oleh guru.
    2. Gunakan spidol warna-warni dalam membantu menjelaskan di papan tulis.
    3. Disarankan menggunakan media pendidikan seperti projector, bagan, dan sebagainya.
    4. Diperbolehkan belajar di luar kelas seperti di bawah pohon, dipinggir jalan
Siswa belajar: 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang di lihat dan dengar, 70% dari apa yang  dikatakan, dan 90% dari apa yang dikatakan dan lakukan (Vernon A. Magnessen, 1983). Ini menunjukkan guru mengajar dengan ceramah, maka siswa akan mengingat dan menguasai hanya 20% karena siswa hanya mendengarkan. Sebaliknya jika guru meminta siswa untuk melakukan sesuatu dan melaporkanknya maka akan mengingat dan menguasai sebanyak 90%. 
  1. Guru harus selalu menghargai setiap usaha dan hasil kerja siswa serta memberikan stimulus yang mendorong siswa untuk bernuat dan berpikir sambil menghasilkan kara dan pikiran kreatif. Ini memungkinkan siswa menjadi pembelajar seumur hidup. Untuk itu guru bisa menggunakan berbagai metoda dan pengalaman belajar melalui contoh yang konstekstual. Setiap kesuksesan dalam belajar siswa layak untuk dirayakan.
  1. Suasana belajar siswa, guru dapat mengarahkan kearah ke ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Suasana belajar juga melibatkan mental-fisik-emosi –sosial siswa secara aktif supaya memberi peluang siswa untuk mengamati dan merekam data hasil pengamatan, menjawab pertanyaan dan mempertanyakan jawaban, menjelaskan sambil memberikan argumentasi, dan sejumlah penalaran.
Sekolah yang didirikan DePorter telah menjadi pusat percontohan tempat metode Quantum dipraktikkan. Remaja, karyawan, eksekutif perusahaan, menjadi murid di sekolah ini. Tujuannya satu: menjadi manusia baru. Itulah sebabnya Jack Canfielf, penulis buku Chicken Soup of the Soul mengatakan, metode ini akan mengobarkan kembali api yang ada di dalam diri anda.

Daftar Pustaka
 Buzan, Tony. (1993). The Min Map Book, New York: Dutton.
DePorter, Bobbi and  Mike Hernacki. (2001). Quantum Learning. New York: Dell Publishing.
________. et. Al. (2001). Quantum Teaching. New York: dell Publishing.
Lozanov, George. (1087). Suggestology and Suggestopedia. Paris: makalah yang disajikan kepada United Nations Educational Scientific and Cultural Organization.


Ada beberapa pertanyaan yang ,menurut penulis menarik untuk didiskusikan;
1. Setahu penulis, metode Quantum Teaching sudah lama dipopulerkan di dunia pendidikanJika metode Quantum Teaching menawarkan berbagai kelebihan yang menguntungkan bagi berbagai pihak, kenapa dalam aplikasinya terkesan dikesampingkan?
2. Bagaimana penerapannya dalam pembelajaran sains pada kurikulum 2013?
3. kompetensi apa saja yang dibutuhkan dari seorang guru untuk menerapkan metode Quantum Teaching yang konon merupakan metode pembelajaran yang mudah dan menyenangkan?


Komentar

  1. menanggapi soal no 2
    penerapan pembelajaran kuantum:
    1. Tumbuhkan
    Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaatnya BagiKu” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan belajar.
    2. Alami
    Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.
    3. Namai
    Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah “masukan”.
    4. Demonstrasikan
    Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk “menunjukkan bahwa mereka tahu”.
    5. Ulangi
    Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan, “Aku tahu bahwa aku memang tahu ini”.
    6. Rayakan
    Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan.

    BalasHapus
  2. menyikapai pertanyaan no 3.?
    Kompetensi Pedagogik
    karena di dalam pembelajaran berbasis kompetensi tersebut
    tersirat adanya nilai nilai pembentukan manusia Indonesia seutuhnya, sebagai pribadi
    yang integral, produktif, kreatif dan memiliki sikap kepemimpinan dan berwawasan
    keilmuan sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Indikator ini akan terwujud
    apabila diiringi dengan upaya peningkatan mutu dan relevansi sumber daya manusia
    (SDM) melalui proses pada berbagai jenjang pendidikan.

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum wr.wb
    Saya mencoba menanggapi pertanyaan no 3.
    Kompetensi yang harus di miliki seorang guru dalam quantum teaching adalah Kompetensi pedagogik karena kompetensi pedagogik
    Memiliki peran penting dalam pembelajaran , baik didalam maupun diluar kelas.
    Kompetensi Pedagogik adalah Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk menerapkan berbagai potensi yang dimilikinya.
    Terima kasih

    BalasHapus
  4. menanggapi pertanyaan nomor 2 Bagaimana penerapannya dalam pembelajaran sains pada kurikulum 2013?
    akan membawa siswa belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya. siswa menjadi aktif dalam mengikuti pembelajaran yang pada gilirannya berdampak pada hasil belajar. guru dapat lebih menguasai materi karena guru sebagaiu fasilitator harus menguasai materi dan mam[pu mengembangkannya serta guru sebagai motivator yang mampu memotivasi siswa untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya dan menyediakan kesempatan dan pengalaman yang mendukung proses belajar.

    BalasHapus
  5. Menanggapi pertanyaan no.3
    Kompetensi pedagogik yang harus dikuasai guru meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik, seorang guru juga dituntut untuk harus memiliki kompetensi dengan pemahaman dan penguasaan pelajaaran yang tepat karena hal itu diharapkan dapat menetukan minat dan partisipasi siswa dalam pembelajaran sehingga siswa tidak hanya dapat pengetahuan saja, namun juga memiliki kesan yang mendalam tentang materi pelajaran, sehingga dapat mendorong siswa menginplementasikan konsep materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  6. Terimakasih ulasannya pak, terkait pertanyaan pertama memurut saya model ini bukan dikesampingkan namun lebih kepada kesiapan guru yg dan sarana prasarana yg memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang dalam model ini, selain itu kita tau model ini mmbutuhkan waktu yang cukup panjang sehingga takut nya saat model ini diterapkan mengganggu jam setelahnya yg diambil. Fasilitas juga kadang kurang mendukung.. Jadi kesimpulannya dibandingkan harus menyiapkan model ini yg memakan waktu lama serta perencanaan yg matang maka biasanya guru lebih memilih menggunakan model lain yg lebih mudah digunakan. Terimakasih

    BalasHapus
  7. dalam menerapkan metode Quantum Teaching seorang guru harus memiliki kompetensi yaitu Profesional, Berwawasan Luas tntang Model supaya dalam penerapanya benar-benar faham bukan sekedar nama modelnya saja, dan dapat juga merujuk UUD 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, mengisyaratkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

    Salam
    Agung Laksono

    BalasHapus
  8. Saya menanggapi pertanyaan no 1.
    Menurut saya ketika seorang guru memilih model pembelajaran terdapat beberapa hal yang dipertimbangkan dan kesiapan guru. Dimulai dari kesiapan guru dimana model pembelajaran ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang,memerlukan keterampilan guru secara khusus karena tanpa ditunjang itu, proses pembelajaran tidak akan efektif,selain itu pada segi penilaian guru sulit untuk mengidentifikasi keterampilan siswa.beebrapa hal tersebut yang menyebabkan mengapa model quantum ini jarang untuk diaplikasikan.

    BalasHapus
  9. Menanggapi pertanyaan no 3
    Kompetensi utama yang dimiliki seorang guru dalam menerapkan Model pembelajaran adalah:
    - Menguasai langkah-langkah dalam pelaksanaan model tersebut
    - Merencanakan sebaik mungkin sebelum menerapkan dikelas
    - menyediakan media yang tepat sebagai pendukung penerapan model pembelajaran
    Terima kasih

    BalasHapus
  10. menanggapi pertanyaan pertama
    Setahu penulis, metode Quantum Teaching sudah lama dipopulerkan di dunia pendidikan. Jika metode Quantum Teaching menawarkan berbagai kelebihan yang menguntungkan bagi berbagai pihak, kenapa dalam aplikasinya terkesan dikesampingkan?
    menurut saya bukan dikesampingkan, hanya saja mungkin masih banyak guru-guru yang belum mengetahui model quantum ini. mungkin karena guru tersebut belum mendapatkan pelatihan mengenai model-model pembelajran, karena setahu saya Indonesia adalah negara besar yang menganut otonomi daerah sehingga tidak sama antara daerah yang maju denga daerah terpencil.
    terima kasih

    BalasHapus
  11. Sintaks atau langkah model pembelajaran kuantum (quantum learning) yang dikenal dengan sebutan TANDUR Bobbi DePorter,et al.,(2004:10) adalah sebagai berikut :

    1. Tumbuhkan

    Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaatnya BagiKu” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan belajar.

    2. Alami

    Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.

    3. Namai

    Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah “masukan”.

    4. Demonstrasikan

    Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk “menunjukkan bahwa mereka tahu”.

    5. Ulangi

    Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan, “Aku tahu bahwa aku memang tahu ini”.

    6. Rayakan

    Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan.

    BalasHapus
  12. Menanggapi pertanyaan no 3. Mnrt saya kemampuan yg hrus d miliki guru untk mnrpkn model ini adalh, 1. Dengan menguasi materi pmbeljran 2. Mnguasi klas dan bsa mamakai brbgai metode yg brbeda agar pemblajran tdak mmbosankan. Dan juga kenyamanan ruang klas sngt d perlukan krna jika klas tidak nyamn pembelajran ttntu tidak akan bisa brjlan dgn efektif.

    BalasHapus
  13. sharing untuk pertanyaan nomor 1. untuk pembelajarn QT ini sebenarnya tidak terkesampingkan hanya saja banyak guru yang tida menyadari bahwa proses yang mereka lakukan dalam pembelajaran itu adalah prinsip2 dari QT. contohnya saja saat melakukan diskusi kelas sebenarnya guru telah menerapkan QT.

    BalasHapus
  14. 3. kompetensi apa saja yang dibutuhkan dari seorang guru untuk menerapkan metode Quantum Teaching yang konon merupakan metode pembelajaran yang mudah dan menyenangkan?
    ...
    saya ingin menanggapi pertanyaan yang mudah itu sepeti apa, pada dasarnya QT memang mudah, namun dalam persiapanya perlu matang, ada beberapa hal kecil yang biasanya disepelekan guru dengan waktu pemebelajaran yang terbatas, artinya setting waktu dan perangkat pembelajaran harus terukur jelas dg waktu yang ada.

    BalasHapus
  15. menaggapi soal no 3
    Buat guru, keterampilan yang harus dimiliki meliputi bagaimana menyusun bahan ajar yang baik sehingga para murid dapat belajar dengan penuh minat, semangat, sekaligus menyenangkan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep Model Pembelajaran Sains

Pembelajaran Sains Abad 21

Sistem Penilaian Proses Pembelajaran Sains